Senin, 28 November 2011

PETERPAN MOVIE



“Peter Pan” leaps off the screen by mixing the muted landscape of a sedate city with the glorious palette of a fantasyland sprung from the imagination of children. This live-action film version does contain many of the elements recognizable from the classic cartoon version, however those same elements have been enriched or re-imagined. The crocodile who bit off Captain Hook’s arm is the size of a city bus. Hook himself is a much more sinister figure who doesn’t flinch when shooting one of his loyal pirates found guilty of a minor indiscretion. Even Tinker Bell is more malicious, equipped with a spiteful streak and a wicked sense of humor.
There’s been a lot of talk about the sexual undertones in this newest rendition of the classic J.M. Barrie tale, “Peter Pan.” Some critics have even mentioned getting a little creeped out at the sexual electricity between Peter Pan and Wendy. Could that be because Jeremy Sumpter and Rachel Hurd-Wood are teens who, in real life, would be at the point in their young lives where they’d be discovering the opposite sex? Because we haven’t seen a Pan played by a real boy before, this sexual attraction is a new twist on this beloved tale. It seems perfectly natural when you take it in the context of the actors’ ages and get past the prior theatrical incarnations – including the Disneyfied animated version. Others have mentioned the weird sexual tension between Wendy and Captain Hook (Jason Isaacs plays both Hook and Wendy’s dad). Any sexual attraction in that instance would be just cause to feel weirded out. In this case, I think it’s just the magnetism of the actors concerned and not the roles (I’m hoping that makes sense). Any electricity between the two – which I personally didn’t sense – wouldn’t have been scripted. The film’s geared toward a younger audience and I can’t imagine that would have been the filmmakers’ intention.
Pirates are vicious killers, kids can be mean, running away doesn’t solve any problems, and if you don’t believe in fairies, they fade away and die. All lessons learned from “Peter Pan.” Another lesson learned from this “Peter Pan” is that letting a kid play a kid on film can add a whole different dimension to an age-old story.
Truthfully, I went into this movie not expecting much but came out of it having enjoyed the experience. "Peter Pan" is gorgeous, entertaining, and features spirited performances by newcomers and screen veterans alike.

Kamis, 24 November 2011

barbie fairytopia




Barbie Fairytopia Magic of The Rainbow



Setelah 2 kali menyelamatkan Fairytopia, Elina menjadi terkenal dan merasa yakin akan kemampuannya. Kemudian Azura mengunjungi Magic Meadow dengan tantangan baru dan datang ke Istana Krista. Setelah bertemu, Magic Meadow berlatih pada Azura dan belajar melakukan upacara tahunan yang menghidupkan pelangi musim semi.
Disisi lain, di Istana Kristal, Elina bertemu dengan murid-murid lainnya. Diantaranya Sunburst dan Glee. Keadaan tak semulus perkiraan Elina ketika secara tak sengaja ia jatuh dalam perangkap yang dipasang oleh kodok siluman.
Setelah melakukan penyelidikan, ternyata kodok siluman ini adalah sosok jahat Laverna. Kemudian Laverna membuat semua peri pengawal tertidur lelap. Wanita cantik ini harus menyatukan Elina bersama dengan murid-murid lainnya untuk mencegah pengawal tempat ini dan mengirim Fairytopia ke masa 10 tahun musim dingin.

Selasa, 22 November 2011

PHINEAS and FERB

 Phineas Flynn dan Ferb Fletcher adalah dua saudara tiri yang tinggal bersama kakak mereka Candace Flynn dan ayah serta ibu mereka dan Lawrence Fletcher di kota Danville. Mereka selalu menghabiskan liburan musim panas dalam kota saja, maka mereka melakukan lagak-lagak yang pelik-pelik (seperti melawan cumi-cumi raksasa, mencari mumi, menyatukan semua grup musik, berlomba mobil, membangun roller-coaster, dan sebagainya), agar menggempakkan lagi liburan mereka. Biasanya sebelum Phineas melakukan sesuatu, Teman Phineas yang Bernama Isabella akan muncul dan mengatakan "Hey Phineas, Watcha Doin?" ("Hey Phineas, apa yang sedang kamu lakukan"). Kakak mereka, Candace, sadar akan perbuatan mereka dan sering mencoba merusak rencana mereka dengan memberitahu ibu mereka agar perjalanan Phineas dan Ferb dihentikan. Tindakan Candace selalu timbul atas rasa cemburu karena dia tidak diberi kesempatan untuk terlepas dari perbuatan-perbuatan tersebut.
Perry, platipus peliharaan Phineas, Ferb dan Candace, sebenarnya merupakan seorang intelijen bernama "Agen P". Biasanya, Phineas, Ferb, Candace, atau tokoh lain sangat bingung, lalu berkata, "Hey, where's Perry?" ("Hei, di mana Perry?"). Terkadang, mereka masih menanyakan sesuatu yang lain seperti saat tentang keadaan Perry. Kemudian masuk skenario dimana Perry memasuki pelongsor atau pintu rahasia yang membawanya ke suatu markas bawah tanah di mana dia menerima perintah melalui monitor, dari pihak atasannya Major Monogram, yang kemudian menugaskan misi ke Perry yang selalu melibatkan Dr. Heinz Doofenshmirtz dan rencana-rencana jahatnya untuk menghuru-harakan atau mengusik masyarakat setempat.

Dalam tengah-tengah episode, Candace menghujat atau berlepak bersama kawannya Stacy, atau mencoba menaklukkan hati pria pujaannya, Jeremy. Eksperimen-ekperimen Phineas dan Ferb sudah selesai, dan digunakan. Namun, sementara itu, Perry berusaha melawan Dr. Doffenshmirtz dalam gaya-gaya yang agak basi (seperti Doffenshmirtz menjelaskan rencananya secara berlarut-larut ke Perry). Biasanya, pertempuran antara Agen P dan ilmuwan gila tersebut berlangsung dekat sekali dengan tempat Phineas dan Ferb melaksanakan rencana mereka, dan biasanya membantu menghapus segala bukti yang berkaitan dengan perbuatan adik-beradik tersebut sebelum Candace sempat menunjukkan ibunya apa yang dilakukan oleh Phineas dan Ferb.



Sewaktu Perry telah menghancurkan proyek Phineas dan Ferb, Perry meloloskan diri dan kembali berkumpul kepada Phineas dan Ferb. Lalu, Phineas menyiapkan hal-hal masa depan, namun Doffenshmirtz kabur.